JUMLAH PENDUDUK MENDORONG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAGIAN 1)


Oleh: Andri Satria Masri, S.E., M.E.

Bisa jadi judul di atas menimbulkan penolakan keras dari instansi yang mengurus pengendalian penduduk dan keluarga berencana. Selama ini, paradigma yang ada adalah bahwa pertumbuhan penduduk tidak terkendali berpengaruh buruk terhadap percepatan pembangunan. Pasalnya peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan terjadi peningkatan kebutuhan, seperti kebutuhan perumahan, kebutuhan pangan, sandang, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lain-lain.
 
Mengantisipasi kondisi tersebut, pemerintah pusat hingga pemerintah daerah melaksanakan program keluarga berencana yang pada dasarnya melakukan pengendalian penduduk.

Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali pada dasarnya memang mengakibatkan pengaruh buruk pada perencanaan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran. 

Kondisi yang buruk akan bertambah jika keadaan itu terjadi di daerah perkotaan yang memiliki daya dukung lahan dan sumber daya terbatas.

Kondisi buruk atas terjadinya pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali belum tentu terjadi di daerah perdesaan apalagi perdesaan yang memiliki daya dukung lahan dan sumber daya yang cukup walau tidak melimpah.

Ada poin penting yang harus diperhatikan terkait permasalahan pertumbuhan penduduk dan pembangunan daerah, yaitu daya dukung lahan dan sumber daya terbatas. Jika poin tersebut bisa dikendalikan, maka masalah pertumbuhan penduduk yang selama ini berpengaruh buruk kepada pembangunan daerah bisa berbalik arah menjadi pengaruh baik/positif bagi pembangunan daerah.

Penduduk pada dasarnya merupakan modal penting dalam pembangunan nasional. Keberadaan penduduk juga melegitimasi keberadaan sebuah negara. Jumlah penduduk yang banyak seharusnya menjadi modal yang banyak untuk membangun sebuah negara yang besar dan kuat khususnya di daerah perdesaan. Bahkan, jumlah penduduk seharusnya menjadi peluang banyak usaha ekonomi bagi pelaku usaha.

Kenapa banyak pengusaha membangun super market di daerah perkotaan? Karena calon pembelinya sudah ada di kota tersebut dan banyak jumlahnya. Itu sebabnya banyak pengusaha yang tidak tertarik membuka super market di perdesaan.

Kenapa Taman Impian Jaya Ancol dibangun di Jakarta? Karena pemiliknya (Pemprov DKI Jakarta) melihat peluang bisnisnya lebih menggiurkan dibandingkan kalau dibangun di Kota Padang apalagi di Kabupaten Padang Pariaman.

Ada dua pertanyaan yang sering diajukan ahli ekonomi pembangunan terkait keberadaan penduduk secara kuantitas: Apakah kemajuan suatu daerah disebabkan perekonomiannya sehingga menarik kedatangan manusia atau karena manusia sudah lebih dahulu banyak yang kemudian membuat perekonomian tumbuh?

Orang akan banyak menjawab: Kondisi perekonomian suatu daerah menarik orang untuk datang. Kondisi itu yang terjadi pada kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar dan Palembang.

Begitu sebaliknya, daerah yang ekonominya tidak menjanjikan membuat manusia di dalamnya berusaha keluar mendatangi kota-kota besar. Maka, daerah yang ditinggalkan warganya merantau menjadi sepi. Lahan pertanian dibiarkan tidak ada yang menggarap, kolam ikan tidak ada yang mengurus, ternak digembalakan hanya untuk kebutuhan satu keluarga kecil bukan untuk skala menengah atau besar.

Daerah perdesaan memiliki lahan yang luas untuk dikelola sebagai lahan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan darat, dll. Usaha-usaha ekonomi tersebut tidak akan terwujud jika tidak didukung oleh sejumlah tenaga kerja yang cukup dan terlatih.

Jika lahan perdesaan tidak dikelola oleh sumber daya manusia yang cukup maka lahan tersebut tidak akan pernah dapat dikelola menghasilkan nilai ekonomi yang pada gilirannya dapat meningkatkan pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi.

Sementara penduduk banyak yang keluar dari daerah tersebut merantau, pemerintah daerah melaksanakan program pengendalian penduduk, akumulasi dari dua kondisi ini mempercepat berkurangnya jumlah penduduk dalam suatu daerah. Di lain pihak, percepatan pembangunan sebuah daerah membutuhkan SDM yang cukup dan terlatih.

Posting Komentar

0 Komentar

Postingan Terbaru

Berlangganan Melalui E-mail

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan artikel terbaru saya:

Jumlah Pengunjung